
Kanker leher rahim adalah jenis kanker yang selalu dapat dicegah. Meski begitu, kanker rahim menjadi masalah kesehatan terbesar di negara berkembang akibat terbatasnya akses screening dan pengobatan. Setiap tahunnya, terdapat kurang lebih 400 ribu kasus baru kanker leher rahim (cervical cancer), sebanyak 80 persen terjadi pada wanita yang hidup di negara berkembang. Penderita terbayak kanker leher rahim ada di Indonesia.
Umumnya penyebab terbanyak, berhubungan dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV)
yang menular lewat hubungan seksual. Seorang wanita bisa terinfeksi
virus ini pada usia berlasan tahun dan baru diketahui mengidap kanker 20
atau 30 tahun kemudian setelah infeksi kenker menyebar. Umumnya wanita paruh baya berusia 40 tahun yang menderita kanker leher rahim.
Kanker leher rahim adalah jenis kanker yang biasanya tumbuh lambat pada wanita dan mempengaruhi mulut rahim, bagian yang menyambungkan antara rahim dan vagina. Kanker ini sifatnya tidak diturunkan melainkan dipengaruhi oleh aktivitas seksual.
Berdasarkan
penelitian-penelitian tentang kanker leher rahim, dipastikan bahwa
faktor risiko tinggi diketahui adalah wanita yang melakukan hubungan
seksual berganti-ganti pasangan, berhubungan seks pertama kali pada usia muda dan memiliki sejarah merokok. Namun penyebab pastinya adalah virus HPV yang dipercaya menyebabkan sel-sel dan jaringan di leher rahim tumbuh tidak normal dan berkembang menjadi kanker leher rahim.
Gejala
Pada kondisi prakanker, umumnya tidak ada gejala dan tak ada rasa nyeri. Kanker ini dapat dideteksi dengan menggunakan Pap Smear. Bila kanker ini sudah muncul, gejalanya dapat berupa :
Terdapat keputihan berlebihan, berbau busuk dan tidak sembuh-sembuh
Adanya
perdarahan tidak normal. Ini terjadi hanya bila setelah sel-sel leher
rahim menjadi bersifat kanker dan menyerang jaringan-jaringan di
sekitarnya. Tanda- tandanya adalah sebagai berikut:
- pemberhentian darah lewat vagina
- Meningkatnya perdarahan selama menstruasi
- Terjadinya siklus diluar menstruasi dan setelah hubungan seks
- Nyeri selama berhubungan seks
- Kesulitan atau nyeri dalam perkemihan
- Terasa nyeri didaerah sekitar panggul
- Perdarahan pada masa pra atau paska menopause
Bila kanker sudah mencapai stadium tiga ke atas, maka akan terjadi pembengkakan diberbagai anggota tubuh seperti betis, paha, tangan dan sebagainya
Gejala-gejala
ini juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan serius lainnya. Jadi
sebaiknya dianjurkan untuk mengunjungi dokter kandungan untuk
memastikannya. Pasalnya bisa jadi perdarahan tersebut akibat gangguan
keseimbangan hormon.
Diagnosis dan Terapi
Deteksi dini kanker leher rahim sangat diperlukan agar bisa disembuhkan. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pap smear dan biopsi
untuk mendeteksi kanker leher rahim, sel-sel abnormal dan luka
prakanker di leher rahim. Direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan
pap smear setahun sekali bagi wanita usia diatas 21 tahun, atau bagi
mereka yang sudah melakukan hubungan seks. Bagi wanita yang berusia
diatas 30 tahun dan telah melakukan pap smear selama 3 kali
berturut-turut dan hasilnya normal dapat melakukan tes ini setiap dua
atau tiga tahun sekali. Setelah tes dilakukan dan hasil pemeriksaan
diketahui, segera konsultasikan dengan dokter Anda.